Lalu dua argumen itu saling bertabrakan, saat pemikiran logis bisa mematahkan keduanya bahkan dengan dampak yang amat sangat besar. jauh sebelum pertengkaran sisi ada hal yang sangat ingin dilewatkan, bahkan pemikirannya saja bisa menjadi momok selama 5 tahun terakhir ini, sebut saja “Menjalin Suatu Hubungan dengan Seseorang”. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pautkan segala hal dengan tujuan yang itu-itu saja, dengan tegas aku menjawab: “Aku tidak akan menikah, apa urusanmu?” sontak raut wajah mereka terlihat heran dengan mimik yang sama. ku jelaskan mengapa, pertama, aku sendiri dan keadaan yang memang memaksa untuk seperti ini saja, dan mungkin juga terlalu sering dikecewakan baik dalam hal apapun, atau memang seutuhnya keadaan yang memang memaksa untuk di tahap seperti ini saja. juga, menghindari segala rasa yang tak mengenakan hati, aku yang menghambat semua perasaan tumbuh tapi ingat, perasaan untuk mereka tidaklah pernah bisa benar-benar mati. Terakhir, sudah k
Sepertiga helaan nafas dada ini mulai melemah, jika tetap saja memandangi senyum mu yang tertuju pada lelaki yang kau cengkram erat jemarinya di bangku taman pada jam 2 siang sesudah kau menyantap makan siang di kedai kecil tadi. Aku terjebak takdir disini, meyakinkan itu kamu dari jarak jauh tidaklah sulit. Aku sama halnya seorang pengecut, yang diamdiam sering mencari informasi tentang kehidupan barumu, lebih buruk nya lagi aku tetap mempertahankan sadar, bahwa yang kulakukan adalah kesalahan besar, mungkin dewa dewa akan segera mengutuk ku. Ku lanjutkan mengikutimu karena mungkin ini petunjuk yang tidak sengaja membawa diriku ke tempat liburan ini. Bagaimana aku bisa mengetahui itu kamu? Dari sejauh ini? Walau kau menutupi sebagian wajahmu dengan cadar sesudah makan tadi, tapi aku mengetahui mata itu! Dan terlebih alis ulat bulu alami yang menambah keyakinanku bahwa itu ciri khas dirimu, tiada wanita lain yang memilikinya, aku yakin 100 triliun persen! Karena aku pernah mengagu